Teacher Intro

By htgnadya560 | Updated: Sept. 30, 2024, 7:32 p.m.

Slideshow Video

SHARE THE AWESOMENESS

Education

create your own animated videos for free

_abc cc

* Powtoon is not liable for any 3rd party content used. It is the responsibility of each user to comply with 3rd party copyright laws.

Embed code

Select a size, the embed code changes based on your selection.

_abc Powtoon Transcript

Psikologi Kepemimpinanan

(Kepemimpinan Strategis)
Nadya Dewita Sari Hutagalung
Monika Agustina PA
Dosen Mata Kuliah:
Veni Agri Vici Purba S.Psi., M.Psi., Psikolog
Kepemimpinan adalah faktor yang paling berpengaruh dalam membentuk budaya, sehingga memastikan pengembangan perilaku, strategi, dan kualitas kepemimpinan yang diperlukan adalah hal yang mendasar untuk dipelajari (West et al., 2015). Pemimpin perlu menjadi role model bagi anggota tim dalam kelompok organisasi. Pemimpin harus dapat mempengaruhi anggota tim untuk mencapai tujuan bersama dalam organisasi (Hoch & Dulebohn, 2017). Pemimpin dituntut mampu membuat strategi agar anggota dapat mencapai tujuan dengan baik dan tepat sasaran. Dibutuhkan strategi yang efektif dalam proses kepemimpinan dalam organisasi agar terwujud tujuan organisasi.
Kepemimpinan strategis adalah suatu pendekatan kepemimpinan yang terfokus pada pengembangan dan implementasi strategi organisasi untuk mencapai tujuan jangka panjang. Kepemimpinan strategis membutuhkan pemahaman mendalam tentang visi, misi, dan nilai-nilai organisasi, serta kemampuan untuk merencanakan dan mengelola langkah-langkah strategis yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan jangka panjang.
Noer (2017), Rahmat (2023) dan Leismana, Machasin, & Jahrizal (2020) menyatakan 
beberapa karakteristik utama dari kepemimpinan strategis, kepemimpinan strategis melibatkan Visi Jangka Panjang yang dapat membimbing tindakan organisasi. Visi ini harus sesuai dengan tujuan dan nilai-nilai inti organisasi.

>Orientasi pada Perubahan: Pemimpin strategis harus memiliki keterampilan untuk 
membaca perubahan di lingkungan eksternal dan internal organisasi. Mereka juga harus dapat merancang strategi adaptasi atau perubahan organisasional yang diperlukan.
>Fokus pada Pencapaian Tujuan: Kepemimpinan strategis berpusat pada pencapaian tujuan organisasi. 
Pemimpin strategis harus memiliki kemampuan untuk merumuskan strategi yang efektif dan 
mengarahkan upaya organisasi untuk mencapai sasaran jangka Panjang. 
>kemampuan Berpikir 
Sistematis: Pemimpin strategis memandang organisasi sebagai suatu sistem yang kompleks. 
Mereka memiliki kemampuan untuk melihat hubungan antara berbagai elemen organisasi dan 
memahami bagaimana keputusan di satu bagian dapat memengaruhi keseluruhan. Kemampuan
>Mengelola Risiko: Dalam lingkungan bisnis yang dinamis, kepemimpinan strategis membutuhkan kemampuan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengelola risiko. Ini melibatkan pengambilan keputusan yang bijaksana berdasarkan informasi yang tersedia.
>Keterlibatan Karyawan: Pemimpin strategis memahami pentingnya melibatkan dan memotivasi karyawan. Mereka berperan dalam mengkomunikasikan visi dan strategi, serta 
menciptakan lingkungan kerja yang mendukung inovasi dan kreativitas.
Keberhasilan kepemimpinan stategis tidak lepas dari empat pilar yang 
mendukung secara integrasi, yaitu sumber daya manusia, tehnologi, struktur dan proses. Ke empat pilar ini juga dipengaruhi oleh beberapa faktor pendukung lainnya seperti integritas pemimpin dan setiap orang dalam menerapkan nilai dan sistem perusahaan, motivasi, pelatihan, kreatifitas, pengkajian resiko, dan ketaatan kepada kepemimpinan (Ramani, K. et al., 2008).
Menurut Hughes, R. & Beatty, K., (2005), menuliskan bahwa fokus dari kepemimpinan strategis adalah “sustainable competitive advantages” mendorong dan menggerakkan kemampuan karyawan sehingga akan berkembang. Lebih lanjut dikatakan bahwa kepemimpinan strategis merupakan kapasitas dan kapabilitas yang dimiliki seseorang atau 
kelompok yang bertanggung jawab dan memiliki pengaruh penting untuk menjamin organisasi itu tetap bertahan.
Irlandian dan Hitt menyebutkan terdapat enam komponen 
kepemimpinan strategis yang meningkatkan kinerja organisasi, yakni sebagai 
berikut:
a. Menentukan visi misi dan tujuan perusahaan
b. Mengembangkan SDM
c. Mempertahankan kekuatan atau keunggulan perusahaan
d. Menekankan praktik etis
e. Membangun kontrol organisasi yang seimbang
f. Mempertahankan budaya organisasi yang efektif
Tokoh psikologi yang membahas kepemimpinan strategis mencakup beberapa pemikir utama. Finkelstein dan Hambrick (1996) mendefinisikan kepemimpinan strategis sebagai kemampuan eksekutif untuk mempengaruhi hasil organisasi melalui visi dan tindakan individu.

Yukl (2010) menyoroti pentingnya karakteristik perilaku pemimpin strategis, seperti keberanian dan kemampuan untuk mengelola perubahan.

Teori Upper Echelon, yang diusulkan oleh Hambrick dan Mason, menyatakan bahwa keputusan strategis dipengaruhi oleh nilai dan pengalaman pemimpin.
SEKIAN TERIMA KASIH........

Teacher Intro

Copy this link to share with friends and colleagues:

WELCOME TO POWTOON!