Video Presentasi Topik 1 - Part 2 fix

By ppg.nadiaardelia07 | Updated: March 13, 2025, 11:30 p.m.

Loading...

Slideshow Video

Sign up for free!

SHARE THE AWESOMENESS

Education

create your own animated videos for free

_abc cc

* Powtoon is not liable for any 3rd party content used. It is the responsibility of each user to comply with 3rd party copyright laws.

Embed code

Select a size, the embed code changes based on your selection.

_abc Powtoon Transcript

KASUS II
Rina adalah seorang guru di kelas 1 SD. Sebagian besar peserta didiknya belum bisa berhitung dengan lancar. Rina sedang memikirkan cara yang sesuai untuk membantu setiap peserta didik menyelesaikan tantangan belajarnya. 
Menurut Anda, apa yang dapat Rina lakukan untuk membantu peserta didiknya sesuai dengan tahapan perkembangan usia?
Menurut kami, Rina dapat membantu peserta didik dengan menggunakan alat peraga. Seperti menggunakan benda nyata yang ada di sekitar peserta didik, misalnya kelereng. Contoh penerapannya dalam operasi penjumlahan, Rina dapat menggunakan alat bantu berupa kelereng, misalkan 2 kelereng ditambah 3 kelereng sama dengan 5 kelereng. Saat memberikan penjelasan Rina juga menuliskan simbol matematisnya 2 + 3 = 5. Jadi hal ini dapat mempermudah peserta didik dalam memahami konsep berhitung.
2. Mengapa Anda menyarankan hal tersebut? Elaborasi jawaban Anda dengan menyertakan teori yang berkaitan.
Karena berkaitan dengan perkembangan kognitif yang dikemukakan oleh Piaget (1954) mengusulkan ada empat tahapan perkembangan kognitif. Dan pada usia anak kelas 1 SD masuk dalam tahap Pra operasional (2-7 tahun). Pada tahapan ini, anak telah menunjukkan aktivitas kognitif dalam menghadapi berbagai hal di luar dirinya. Meskipun kemampuan berpikirnya masih belum mempunyai sistem yang terorganisasi dengan baik, namun anak sudah mampu memahami realitas di lingkungan dengan menggunakan tanda-tanda dan simbol.
KASUS III
Made adalah seorang guru yang mengajar di salah satu sekolah negeri wilayah Bali. Ia mengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia. Ia hendak mengajarkan materi teks deskripsi pada peserta didiknya. Pada buku cetak yang menjadi panduannya saat mengajar, terdapat beberapa contoh teks deskripsi menceritakan tentang bangunan-bangunan pencakar langit yang ada di Ibu Kota. Dengan memperhatikan latar belakang setiap peserta didiknya, Made pun mencoba untuk memberikan contoh berbeda. Ia memberikan contoh teks deskripsi tentang pantai dan makanan khas di Bali.
Menurut Anda, apakah pertimbangan dan keputusan Made sudah sesuai? Mengapa demikian?
Menurut kami, keputusan Made sudah sesuai karena ia memperhatikan latar belakang peserta didik  kemudian menyesuaikannya. Disini, Made memilih teks deskripsi tentang pantai dan makanan khas Bali yang lebih dekat dengan kehidupan peserta didik. Dengan demikian peserta didik akan lebih mudah memahami teks deskripsi. Berbeda jika ia tetap menggunakan teks yang ada di buku ajar, siswa akan sulit memahami karena merasa asing dengan kondisi ibu kota. Dengan pemahaman yang peserta didik capai, guru akan lebih mudah menyampaikan konsep mengenai teori teks deskripsi.

2. Prinsip apa yang Made gunakan dalam kasus tersebut? Elaborasi jawaban Anda dengan menyertakan teori yang berkaitan.
Prinsip yang digunakan Made dalam pembelajaran tersebut adalah pembelajaran yang tanggap budaya atau yang juga dikenal dengan istilah Culturally Responsive Teaching (CRT), yang merupakan suatu metode pembelajaran yang berfokus pada adanya persamaan hak setiap peserta didik untuk mendapatkan pengajaran tanpa membedakan latar belakang budaya mereka. Selain itu, Made juga menerapkan karakteristik prinsip CRT yang disampaikan Villegas dan Lucas (2002) yaitu:
Mempunyai kesadaran sosio-kultural
2. Mempunyai afirmasi terhadap keragaman latar belakang peserta didik
3. Menggunakan informasi mengenai pola hidup peserta didik untuk mendesain pembelajaran yang bermakna.

Terima Kasih Banyak
Sekian dari kami. 
Semoga Bermanfaat

Video Presentasi Topik 1 - Part 2 fix

Copy this link to share with friends and colleagues:

WELCOME TO POWTOON!